-->

Cara Kritis Mengetahui Web Hosting Terpercaya

Cara Kritis Mengetahui Web Hosting Terpercaya

Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah situs penyedia layanan Web Hosting itu terpercaya atau tidak? Punya reputasi yang terbukti atau tidak?

Saat seseorang mengatakan dirinya bisa dipercaya, apakah anda langsung percaya? Lalu bandingkan jika orang lain yang mengatakan, bahwa orang tersebut memang bisa dipercaya, manakah yang lebih membuat anda percaya?

Intinya, rata-rata situs, apapun jenis situsnya, termasuk situs penyedia layanan hosting dan registrasi domain, nyaris selalu mengklaim bahwa mereka adalah web hosting terpercaya. Di halaman webnya, selalu dipajang berbagai klaimnya sendiri bahwa mereka adalah begini dan begitu. Tapi kenapa masih banyak yang kecewa atas kualitas layanan mereka? Karena itulah anda butuh pengakuan pihak ketiga. Anda butuh jalan melingkar untuk melacak, apakah sebuah situs web hosting itu memang proffesional atau tidak. Memang punya reputasi yang valid atau tidak. Bagaimana caranya?


1. Umur Website

Sekilas ini tampak tidak ada hubungannya. Tapi jangan lupa, mengelola situs web hosting itu butuh ketahanan dalam banyak hal dalam jangka waktu lama. Mulai dari biaya, tenaga ahli yang handal dan konsistensi yang relevan secara berkelanjutan, Karena sebuah website, dan juga blog, tidak dimaksudkan untuk berporeasi dalam waktu yang sebentar. Tapi dalam jangka waktu yang lama. Kecuali, web dan blog abal-abal. Atau web atau blognya orang yang lagi belajar dan iseng. Tapi membangun sebuah situs, sama dengan membangun karir dan reputasi, sama dengan membangun sebuah kerajaan bisnis. Atau sebuah perusahaan. Karena itu apa jadinya jika mereka menggunakan layanan web hosting kualitas kebut semalam. Mereka akan butuh layanan hosting yang stabil dalam jangka waktu yang sangat lama. Dan itu tidak mungkin dilakukan oleh situs hosting yang dibangun secara acak-acakan. 2 tahun pertama layanannya bagus tapi sesudahnya amburadul. Tentu para penggunanya akan protes. Sama dengan sebuah toko yang sudah maju, tau-tau pemilik toko yang mengontrakkannya mengatakan secara mendadak bahwa tokonya akan mereka hancurkan. Tentu saja penyewa toko tersebut akan rugi besar.

Maka disitulah pentingnya mengetahui umur sebuah web hosting. Jika umurnya sudah lama, maka secara umum bisa ditebak bahwa situs tersebut, sudah berpengalaman. Sudah melewati proses jatuh bangun yang panjang. Jika tidak, maka tidak mungkin mereka akan bisa bertahan. Ini bukan berarti bahwa setiap situs layanan hosting yang masih baru otomatis jadi tertuduh sebagai tidak proffesional. Tapi paling tidak, lamanya malang melintang sebuah situs di belantara Internet, bisa menjadi tolak ukur yang kuat untuk menilai, apakah sebuah situs itu bisa dipercaya atau tidak.

Lalu bagaimana cara mengetahui umur sebuah situs layanan hosting? Ada banyak cara. Anda bisa lacak melalui situs-situs Whois, yang isinya memuat segala hal terkait data registrasi sebuah situs dari berbagai sisi. Mulai dari kapan domain situs tersebut dibeli, perpanjangan domainnya, layanan hosting yang mereka gunakan, sampai dengan data pemiliknya. (Baca: Daftar situs Whois).


2. Reputasi

Bisa saja terjadi, umur sebuah situs layanan hosting itu sudah lama, tapi reputasinya biasa saja alias tidak menjulang. Sementara yang ingin anda gunakan, adalah situs yang sudah lama beroperasi, tapi sekaligus juga populer. Karena tidak mungkin sebuah situs layanan hosting yang amburadul akan digunakan banyak orang dalam jangka waktu yang sangat lama. Jadi indikator yang kedua, lihat seberapa populer sebuah situs layanan hosting dan registrasi domain tersebut. Banyaknya pengguna yang bertahan lama, itu sudah cukup sebagai bukti, bahwa situs tersebut, punya reputasi alias bisa dipercaya. Jika tidak terpercaya, tentu para penggunanya tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Maka untuk melacak akan hal ini, ada 3 cara sederhana yang bisa anda lakukan:

Pertama melalui situs Alexa, yang kerja robotnya adalah, merangking popularitas setiap situs dari berbagai sisi, khususnya yang berkaitan dengan traffic atau lalu lintas pengunjung. Melalui situs ini anda sekaligus juga bisa membandingkan, manakah yang lebih populer antara sebuah situs layanan hosting dengan situs web hosting lainnya. Termasuk untuk mengetahui, di sebuah negara, situs layanan hosting mana yang lebih populer, sehingga anda jadi punya gambaran, seberapa banyak pengguna sebuah situs. Artinya ketika anda tahu tentang sebuah situs layanan hosting, maka lacak dulu reputasinya melalui situs Alexa, apakah situs tersebut sudah populer atau belum. Jangan-jangan, situs tersebut pengunjungnya baru 10 orang perhari. Belum 2 juta pengguna perhari.

Kedua melalui web hosting yang digunakan oleh situs dan blog yang sudah bertahan lama dan juga sudah populer. Anda bisa lacak, dimana situs tersebut menyewa sebuah hosting. Dimana mereka register domainnya. Sebagai contoh sebutlah misalnya situs Kaskus. Maka anda bisa gunakan layanan Whois, untuk melihat, web hosting mana yang digunakan oleh situs Kaskus. Disitu akan anda temukan dengan jelas, bahwa mereka menggunakan situs A, B atau C. Dan sudah sejak tahun berapa. Dengan cara itu, maka secara spontan tanpa banyak mikir, jika anda menggunakan layanan hosting yang sama, tentu anda sudah menggunakan layanan hosting yang terpercaya.

Ketiga melalui diskusi para Web Master. Maksudnya belajar dari pengalaman dan pengakuan langsung dari mereka yang sudah menggunakan situs penyedia hosting dan domain tertentu. Misalnya melalui sebuah forum, milis atau jejaring sosial tertentu dimana disitu ada perbincangan dan sharing pengalaman seputar topik terkait. Dari penuturan mereka, anda bisa tahu dengan seketika, layanan web hosting mana yang sudah proffesional dan yang tidak, tanpa harus mengalami jatuh bangun sendiri mengujinya satu persatu. Situs web hosting mana yang memang terbukti sudah punya reputasi dan mana yang hanya sekedar promosi gombal.

Gimana. Sudah paham?
Atau masih ada yang meragukan bagi anda?
Komentar yang tidak relevan, jorok, spamming dan promosi link akan dihapus

Desember 2015 - Erianto Anas - blogernas