-->

Niche Terbaik utk Blogger & Blogging Sepanjang Masa

Niche terbaik untuk anda sebagai Blogger, bukan niche hasil studi pasar. Bukan hasil analisa keyword. Semua itu, hanya kecap palsu yang tidak terbukti. Lalu apa?

Untuk memahami masalah ini sebaiknya anda pahami dulu 2 hal penting terkait tentang hal ini: Pertama Apa Itu Niche Blog dan Contohnya. Lalu yang kedua Perbedaan Blogger dengan Pebisnis Online. Jika sudah, baru relevan anda melahap tulisan ini sampai tamat.

Boleh dikatakan ini termasuk masalah besar yang membingungkan umumnya Blogger yang baru belajar blogging. Apa sebaiknya yang menjadi isi dari blog mereka. Atau lebih spesifik, tentang apa yang paling tepat untuk mereka tulis. Jika diteruskan, ini sama artinya mempertanyakan, sebenarnya topik apa yang paling anda kuasai? Lalu membagikan semua itu pada pembaca atau pengunjung.

Karena tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut,
Maka mereka kemudian bergentayangan kesana kemari mencari tips dan nasehat cara yang jitu dalam memilih niche untuk blog mereka. Dan rata-rata ulasan tentang itu, menjawabnya dengan studi pasar. Studi keyword. Studi prilaku para peselancar di internet di halaman pencari terutama Google. Yang digunakan sebagai bahan analisa, adalah situs situs keyword checker. Situs yang mendata apa konten terbanyak yang dicari oleh pengunjung. Apa kata kunci yang paling banjir diketik pengunjung saat mereka searching di Google penelusuran. Lalu tergiurlah para blogger saat melihat kata kunci yang bercokol pada rating tertinggi. Pada keyword yang booming di halaman SERP.

Dan rata-rata niche yang paling menggoda para Blogger, terutama blogger yang target akhirnya adalah monetizing, yang sasaran puncaknya adalah mencari uang melalui blog, adalah niche yang potensial untuk bisnis online. Niche yang paling besar peluangnya secara finansial. Akibatnya, dengan ambisi yang luar biasa, mereka berbondong-bondong mengisi blognya sesuai hasil studi niche tersebut. Misalnya mereka mengisi blognya dengan hal-hal yang terkait dengan produk-produk yang lagi laris di pasaran. Tentang produk-produk yang lagi booming. Bahkan, juga melirik konten bahasa asing terutama bahasa Inggris. Karena bahasa, sangat menentukan segment yang dibidik. Baik dari segi luas pasar, lebih lebih dari nilai transaksi. Jika yang belanja hanya orang Indonesia, tentu daya belinya rendah. Tapi jika yang belanja orang Barat, warga negara yang sudah maju, seperti Amerika, Inggris dan Perancis, tentu peluang nilai transaksinya, jauh lebih tinggi. Dan apresiasi situs situs mitra bisnis seperti Adsense, PPC dan referal, juga akan memberikan nilai yang tinggi terhadap blog-blog yang menggunakan bahasa asing. Nilai klik iklan terhadap blog bahasa Inggris, jelas lebih tinggi dibanding dengan blog yang menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi dibanding bahasa Padang, Sunda dan Dayak.

Lalu bagaimana hasilnya kemudian?

Benarkah para Blogger yang demikian berhasil meraih impiannya?
Benarkah blognya menjadi tangguh di kancah persaingan?
Benarkah blognya menjadi ramai sekaligus digandrungi para pengunjung?
Dan lebih-lebih, benarkah blognya berhasil mennghasilkan banyak uang?

Fakta yang terjadi,
Rata-rata akhirnya mereka garuk kepala. Bingung. Impoten kreativitas. Jarang update. Tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan terhadap blognya. Bahkan juga tidak sedikit yang akhirnya mati suri. Blog mereka akhirnya menjadi kota mati. Kenapa?

Itulah resiko memburu niche hasil market checker.
Hasil studi kelayakan yang tidak ada hubungan dengan kemampuan diri sendiri. Kemampuan mereka, sebenarnya baru level belajar blogging. Baru level bagaimana cara mengelola blog agar lebih optimal. Tapi ambisi mereka, sudah melambung ke market bisnis. Mental mereka, karbit. Semangat mereka, melulu hanya uang. Tapi modal mereka untuk itu, faktanya belum memadai. Intinya, niche seperti itu, belum atau bukan niche yang tepat untuk mereka.

Niche yang tepat untuk seorang Blogger,
Adalah niche yang natural. Niche yang sejalan dengan minat dan keahlian sendiri. Bukan niche yang top berdasarkan rating. Untuk apa nichenya sangat potensial berdasarkan studi kelayakan pasar, tapi kita tidak mampu menggarapnya? Itu sama artinya anda membuka toko emas. Tapi anda tidak tahu apa-apa tentang emas. Alih-alih anda akan sukses, justru anda akan bangkrut sebelum berkembang. Tapi coba jika yang anda buka adalah cafe sarapan pagi yang memang bidang keahlian anda. Cafe anda, akan menjadi cafe favorit. Orang tidak akan mau sarapan jika bukan di cafe anda. Mana yang lebih potensial untuk membuat anda sukses secara finansial?

Begitu juga dengan blog. Mana yang lebih besar peluang sukses blogging anda mengelola konten yang anda kuasai dibanding yang tidak anda kuasai? Mana yang lebih banyak inspirasi anda menulis postingan yang sejalan dengan minat anda dibanding topik yang tidak anda kuasai? Mana yang lebih membuat anda betah asyik masyuk mengerjakan sesuatu yang memang anda sukai dibanding yang pura pura anda sukai?

Ini sangat penting!
Blogging itu bukan pekerjaan kebut semalam. Begitu juga dengan monetizing.
Blogging itu bukan sulap. Tapi sebuah kerja yang terstruktur. Semua, ada algoritmanya. Anda tidak bisa memotong proses dengan cara ugal-ugalan. Berlagak bisa atau hanya merasa bisa. Tapi benar-benar dalam status BISA. Anda harus menjalani proses demi prosesnya secara alami. Bertumbuh setahap demi setahap. Dan setiap tahap tersebut, mesti dijalani dengan cinta. Bukan dengan ambisi yang tidak sejalan dan tidak setimpal dengan kemampauan anda. Jika konten yang anda garap bukan keahlian anda, maka hasil akhirnya hanya kentut.

Sekali lagi, ini penting!
Anda akan mencintai blog anda, ketika yang anda tulis, adalah hal-hal yang terkait di lingkaran minat anda sendiri. Stamina blogging anda, akan awet. Bukan hal hal yang ramai diburu orang. Bukan hal-hal yang hanya banyak dicari orang tapi tidak ada hubungannya dengan minat anda. Bahkan dari sisi traffic, juga lebih potensial dari pada anda memilih niche ikut-ikutan. Anggaplah ceruk dari minat anda hanya bernilai 2% dari total angka pencarian berdasarkan keyword chekcer. Tapi 2% dari total 10 juta pngunjung itu berapa? 2 juta bukan? Jumlah pengunjung yang mencari, adalah 2 juta. Bayangkan. Meski secara persentase skornya hanya 5%, tapi jumlahnya adalah 2 juta. Jika blog anda isinya adalah konten yang memang minat dan keahlian anda, tentu daya saing blog anda, menjadi tinggi. Karena garapannya, akan mendalam. Akibatnya, blog anda akan menjadi proffesional di orbitnya sendiri. Efeknya, angka pencarian yang bernilai 5% tersebut, menempel fanatik pada blog anda. Maka pertanyaannya adalah, manakah yang lebih untung menyedot 5% dari 10 juta pencari, dari pada tidak mendapatkan apa-apa dari niche yang ratingnya 95% ? Coba pikir lagi.

Dimana ada gula, disitu ada semut
Dimana ada konten bergizi, disitu akan ada pengunjung fanatik
Dan konten bergizi, tidak bisa digarap oleh Blogger pemburu niche yang bukan lingkatan minat dan keahliannya sendiri. Efek lanjutnya, blog konten karbit yang tidak bergizi, tidak akan dihampiri oleh uang. Siapa mitra dan target bisnis yang akan tertarik dengan blog yang isinya hanya abal-abal?

Tobatlah
Kembalilah ke jalan yang benar
Tulislah diri anda sendiri
Berhentilah menghayal ke langit ketujuh yang anda tidak bisa meraihnya
Sementara di kaki anda, emas terpendam milik anda sendiri, anda lupakan

Catat!
Niche terbaik anda sebagai Blogger,
Adalah hal-hal yang memang minat dan keahlian anda sendiri
Itulah konten yang akan bertahan sepanjang masa
Konten yang akan selalu membuat anda antusias untuk menulisnya

Lalu bagaimana cara mengetahuinya dengan tepat?
Itulah yang dijelaskan pada tulisan ini:
Cara Melacak Niche Blog untuk Diri Sendiri
Komentar yang tidak relevan, jorok, spamming dan promosi link akan dihapus

Desember 2015 - Erianto Anas - blogernas