-->

Takut Menulis? Ini Obatnya!

Takut Menulis? Ini Obatnya!



Ingat rumus purba yang sangat sederhana ini jika anda dihantui rasa takut untuk menulis: "Jika anda bisa bicara, maka anda juga bisa menulis"

Yang membuat anda takut menulis, karena anda selalu membangun alasan bahwa anda tidak berbakat menulis. "Ah itu bukan bidang saya". Berbagai alasan anda bangun bahwa perasaan anda itu benar. Ujung-ujungnya, anda menjadi benar-benar tidak bisa bahkan jadi takut setiap akan menulis.

Banyak tips sudah ditulis dimana-mana, bagaimana cara menimbulkan keberanian untuk menulis. Tapi berdasarkan pantuan dan pengalaman saya, sebab mendasar yang membuat banyak orang jadi takut menulis, dan sekaligus apabila hal itu sudah dipahami, maka secara refleks akan membuat anda jadi tidak takut untuk menulis. Tapi jika anda tetap masih takut sesudahnya, maka itu artinya anda harus dirawat inap di blog ini.

Jadi apa sebenarnya yang menjadi biang kerok penyebabnya?

Anda terlanjur berpikir, bahwa yang dimaksud menulis itu adalah menulis karya ilmiah. Minimal, karya tulis yang serius sebagaimana layaknya yang digariskan pelajaran bahasa secara formal di sekolah, kampus dan sejenisnya. Akibatnya anda merasa bahwa menulis itu adalah sesuatu yang ribet. Memusingkan kepala.

Nah anggapan yang terlalu serius seperti itu yang harus anda hancurkan
Bagaimana caranya?

Pahami, bahwa menulis tidak melulu seperti itu
Jika anda sudah bisa menulis komentar di Facebook, atau di blog ini, maka itu artinya anda sudah pandai menulis, yaitu menulis komentar. Dan yang anda tulis tersebut sudah disebut sebagai sebuah tulisan. Tapi tidak disebut sebagai tulisan ilmiah. Bukan tulisan akademis. Tapi tulisan percakapan seperti omong-omong dan diskusi sehari-hari yang dikonvert menjadi bahasa tulis. Dan itu sah. Tidak ada yang bisa melarang.

“Tapi saya ingin pandai menulis seperti anda Bung EA?”

Gampang
Anda tinggal jadikan itu sebagai kebiasaan. Sering menulis komentar. Sering tanya jawab atau diskusi secara tertulis. Nanti lama-lama kepekaan anda akan bahasa tulis, akan terbentuk dengan sendirinya diluar perkiraan anda. Sistem psikis anda, akhirnya akan menyeret konsentrasi anda pada orbitnya secara lebih dalam. Emosi anda, akan terbawa dengan sendirinya. Yang penting, anggapan anda tentang dunia tulis menulis, harus dicairkan dulu. Semua, bermula dari iseng. Jika anda awali dengan sikap yang terlalu serius, maka yang akan terjadi, justru kebalikannya. Anda serasa memasuki daerah terlarang yang berbahaya. Tidak boleh sembarangan dan asal tabrak. Tapi jika anda lenturkan, maka beban mental anda terhadap menulis, menjadi padam.

“Terus, bagaimana bisa kebiasaan menulis komentar itu bisa berubah menjadi kemampuan menulis sebagai mana layaknya sebuah tulisan utuh Bung EA?”

Contoh:

Misalnya anda suka dengan tulisan ini. Maka anda bisa kembangkan dengan bertanya pada diri anda sendiri, kenapa anda suka dengan tulisan ini. Nah tulis alasan itu dengan jujur. Jangan disortir. Biarkan mengalir sebagaimana adanya. Misalnya:


“Saya suka tulisan ini Bung. Sebabnya bahasanya tidak ribet. Langsung menyuntuh pokok persoalan. Selain itu suasana tulisan ini terasa cair, akrab alias tidak kaku. Jujur saya jadi penasaran dan juga ingin bisa melakukannya”


Nah, mudah bukan?
Tanpa anda sadari, anda sudah berhasil menulis sebuah alinea singkat. Soal benar salahnya bila ditampar dengan aturan menulis paragraf secara formal, jangan anda pikirkan dulu. Yang penting, anda mampu menuliskan respon alami yang bergentayangan dalam pikiran anda secara spontan. Secara bertahap kemudian, seret kemauan anda agar berani menulis lebih panjang dari itu. Misalnya alinea berikutnya anda tambahkan perbandingan. Maksudnya anda bandingkan antara tulisan ini dengan tulisan lain yang juga mengulas topik yang sama. Misalnya:


“Saya suka tulisan ini Bung. Sebabnya bahasanya tidak ribet. Langsung menyuntuh pokok persoalan. Selain itu suasana tulisan ini terasa cair, akrab alias tidak kaku. Jujur saya jadi penasaran dan juga ingin bisa melakukannya”

Benar-benar saya tidak menyangka bahwa menulis bisa dibikin mudah seperti ini. Soalnya banyak tips lain yang saya baca, sangat ribet. Katanya harus begini harus begitu. Kalau bukan seperti itu, maka itu tidak benar. Jadinya benar kata anda Bung, saya jadi takut. Hahaha .... makasih ya Bung atas pencerahannya.”



Nah begitulah seterusnya
Jangan dibikin ribet. Lenturkan pemahaman anda tentang apa yang dimaksud dengan menulis dan apa itu sebuah tulisan. Lalu praktekkan sesering mungkin. Jika itu sudah menjadi kebiasaan anda, maka ujung-ujungnya anda akan terpancing juga untuk menulis sebuah tulisan utuh. Tanpa rasa takut. Atau jangan-jangan, justru saat ini anda sudah tidak sabar untuk melakukannya?
2 komentar
avatar
Unknown 22 November 2018 pukul 23.17

Sangat membantu, sedikit banyaknya bisa membuka pikiran saya untuk belajar menuls & mungkin besok saya sudah bisa memperbaiki kesalahan kesalahan yang ada di pikiran saya sampai sekarang ini mas. terimakasih mas.

bantu support blog saya juga mas. masih sedikit tulisan saya yang "ngasal" . tapi menurut mas "tulisan itu gak ada yg salah". makanya saya jadi percaya diri untuk meminta suport dari mastah,.

www.kenapatidak,com

Balas
avatar
Erianto Anas Admin 23 November 2018 pukul 02.46

Syukurlah kalau gitu mas. Saya pun turut senang jika anda merasa termotivasi. Semoga ide-idenya jadi subur dan blognya semakin cepat berkembang

Balas
Komentar yang tidak relevan, jorok, spamming dan promosi link akan dihapus

Desember 2015 - Erianto Anas - blogernas