-->

Kumpulan Mitos Perbedaan Blog dg Website

Umumnya yang ditulis sebagai perbedaan antara blog dengan website, hanya mitos alias tidak terbukti berbeda. Tulisan ini, akan membongkar problem ini tanpa basa-basi

Setelah membaca Perbedaan Mendasar antara Blog dengan Website,
Sekarang mari kita bongkar beberapa mitos yang menempel pada hal yang sama. Bahwa apa yang ditulis sebagai perbedaan, ternyata hanya sebuah persamaan. Artinya, banyak blogger dan webmaster yang menulis tentang hal ini, isinya hanya hoax alias asal tulis tanpa pembuktikan.


Mitos 1: Website lebih kompleks sedang blog sangat simple

Kompleks apanya? Rumit tidaknya sebuah halaman web, sangat tergantung dari desainer templatenya. Siapa yang membuat dan sejauh mana kreativitas seorang webmaster atau bloggernya. Jika sebuah halaman web dibuat dengan notepade, tanpa neko-neko lalu kemudian dilaunching ke internet, maka jadilah sebuah web sederhana yang jauh dari kompleksitas yang dibesar-besarkan. Begitu juga sebaliknya, ditangan seorang blogger handal, sebuah blog, bisa luar biasa peforma desainnya dibanding sebuah website. Kuncinya, pada kreativitas authornya, khususnya berkenaan dengan struktur dan desain templatenya. Artinya bahwa website melulu lebih kompleks dari blog, hanya mitos yang tidak terbukti.


Mitos 2: Blog lebih dinamis dari Website

Dinamis dalam hal apa? Maksudnya biasanya adalah pada blog bisa terjadi interaksi antara author dengan pengunjung. Bisa saling memberi komentar. Bahkan para pengunjung, juga bisa menjadi kontributor untuk menulis. Nah, apakah di website hal itu tidak bisa terjadi? Sama sekali tidak terbukti. Banyak website, juga tersedia form komentarnya. Dan banyak website, juga tersedia fitur untuk pendaftaran bagi pengunjung untuk menjadi member, dan antar sesama member, bisa saling colek, chatting dan komentar. Apa yang kurang dinamis pada web-web forum dan situs sosial network? Apa yang kurang dinamis pada web besar seperti Facebook, Twitter dan Google Plus? Mitos!


Mitos 3: Tampilan Website lebih menarik dari Blog

Mana buktinya? Faktanya, menarik tidaknya sebuah blog atau website, bergantung pada cita rasa seni blogger dan webmasternya. Secanggih apapun engine sebuah blog atau website, tapi jika dikelola oleh orang berselera rendah dan tidak kreatif, maka tampilan halaman webnya, tetap saja lugu dan kampungan. Tapi ditangan orang yang kreatif, jangankan menggunakan engine yang sudah branded seperti Joomla, Drupal, Blogger dan Wordpress, dengan menggunakan notepad saja, mereka bisa menghasilkan tampilan web atau blog yang luar biasa. Kuncinya, bukan pada blog atau websitenya. Tapi pada kemampuan dalam layoutnya. Pada kepekaan artistiknya. Bahkan banyak blog yang ada di internet, tampak tampilannya seperti web proffesional. Dan sebaliknya, banyak website, bahkan terlihat seperti remaja ABG yang sedang latihan cara membuat blog. Lagi-lagi ini adalah mitos!


Mitos 4: Blog bersifat Personal sedang Website kebalikannya

Ini maksudnya apa? Biasanya ingin menyatakan bahwa blog rata-rata dibuat oleh seorang individu dan bersifat pribadi. Artinya blog hanya sebuah kreativitas subjektif untuk menyalurkan unek-unek, minat dan hobi bagi seseorang. Sedang website, justru kebalikannya. Website, hanya dibuat oleh suatu komunitas, badan dan institusi, perusahaan dan korporasi. Singkatya, website bukan sebuah karya personal. Tapi benarkah faktanya demikian? Faktanya, keduanya juga terjadi pada blog dan website. Blog tidak hanya digunakan oleh individu secara personal. Tapi banyak lembaga, korporasi bisnis dan sebagainya, juga menggunakan blog sebagai media branding dan penjualan. Begitu juga sebaliknya, banyak individu, yang sudah serius dengan aktivtas onlinenya sebagai master coding dan bisnis internet, juga menggunakan website sebagai kendaraan kreatif dan finansialnya. Artinya penyataan diatas, juga tidak terbukti alias hanya mitos!


Mitos 5: Blog bahasanya informal sedang Website formal

Ini sama dengan point diatas. Formal tidak formalnya bahasa yang digunakan, lebih bergantung pada keterampilan menulis dan kepekaan akan bahasa pada seseorang. Tidak ada hubungannya dengan engine apa yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Ini murni soal tulis menulis. Dan sekaligus murni soal visi dan target branding yang hendak dibangun oleh seseorang, badan, isntitusi dan korporasi tertentu. Anda sendiri bisa nilai sendiri bagaimana gaya bahasa saya pada tulisan ini. Apakah formal, informal, remeh, awam, intelek, dan seterusnya. Yang jelas, ini adalah blog. Blogger yang saya costum domain. Artinya point ini, juga hanya hoax, asal tulis dan mitos!


Mitos 6: Blog bisa dikelola tanpa Coding sedang Website, tidak

Artinya blog bisa dikelola oleh orang yang awam dengan bahasa kode. Karena semua fitur yang dibutuhkan sudah ada dalam bentuk preview. Pengguna tinggal main klik. Semua tombol, menu dan fitur sudah tersedia tanpa harus berurusan dengan script. Sedang pada website, justru kebalikannya. Lagi lagi ini pernyataan brengsek! Karena tidak terbukti. Keduanya, bisa dijalankan dengan cara yang sama. Karena baik pada blog maupun website, sudah ada engine atau aplikasinya yang membuat semua itu terjadi. Jika menggunakan Joomla, Mambo Drupal dan seterusnya, seorang pengguna bisa mengelolanya seperti mengelola blog. Semua fiturnya, sudah tersedia dalam bentuk preview tanpa coding, sama dengan saat menggunakan Blogger, Wordpress, MultyPlay dan seterusnya. Kecuali jika sebuah website dibangun dari nol, tanpa menggunakan aplikasi web yang sudah branded seperti Joomla dan sejenisnya, memang benar harus berurusan dengan segala bahasa pemrograman. Tapi sebaliknya itu juga berlaku pada blog, jika membangun blog dari titik nol tanpa menggunakan engine Blogger atau Wordpress. Tetap juga harus berurusan dengan script. Artinya apa? Pernyataan diatas juga hoax alias hanya mitos!

Sebenarnya masih banyak mitos lain yang ditulis oleh para Blogger dan Webmaster tentang perbedaan antara blog dengan website. Tapi itulah point-point yang paling umum.

Lalu kenapa mereka menulis demikian?
Bagi saya ada 3 sebab:

Pertama, mereka hanya main copas secara berantai. Dari satu blog menjalar ke blog lain. Dari satu website, menjalar ke website lain. Pokoknya, konten blog dan web mereka, bertambah. Yang penting, update. Jadi mereka tidak tahu apakah yang mereka copas itu valid atau tidak. Terbukti atau tidak. Ini adalah sikap para Blogger dan Webmaster mental maling.

Kedua, mereka kurang wawasan.
Minat baca rendah. Akibatnya, wawasan mereka, monolitik. Bukan komparatif. Jadi biasanya begitu ketemu satu model referensi, sudah puas dan langsung meyakininya tanpa melakukan studi perbadingan dan pengujian secara kongrit.

Ketiga, mereka bermental kultus
Percaya begitu saja pada vigur yang menjadi idola mereka. Vigur itu bisa berupa seorang penulis buku, seorang Blogger atau seorang Webmaster. Jadi begitu membaca karya tulis mereka, langsung dipercaya begitu saja, tanpa pernah dibuktikan kebenarannya.
Komentar yang tidak relevan, jorok, spamming dan promosi link akan dihapus

Desember 2015 - Erianto Anas - blogernas